Februari 22, 2025

Kairaymedia : Kenalan Dengan Social Media Marketing!

Media Sosial sekarang menjadi salah satu sarana promosi yang bagus untuk mengiklankan dan memasarkan produk/jasa.

2025-02-19 | admin9

Refleksi Kebebasan & Eksistensi Pers Indonesia di Era Digital

Era Digital Eksistensi

Tiap 9 Februari, Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN), salah satu momen penting yang diawali sejak 1985, beriringan dengan ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri pada 1946. Peringatan HPN kali ini berlangsung di tengah merosotnya peringkat Indonesia dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia yang diterbitkan Reporters Without Borders (RSF). Laporan RSF 2024 menempatkan kebebasan pers Indonesia pada posisi 111 dari 180 negara, turun dari peringkat 108 pada 2023. RSF mengatakan turun kelasnya Indonesia ini tak lepas dari meningkatnya kontrol terhadap media serta sejumlah kasus kekerasan yang menimpa jurnalis.

Editor senior The Jakarta Post, Endy Bayuni mengatakan kebebasan pers di Indonesia selama 10 tahun terakhir berada dalam situasi kritis karena susahnya wartawan untuk bisa bersuara lantang akibat konfrontasi kategori berkuasa yang menerapkan media sosial untuk aksi braxtonatlakenorman.com perundungan dan menekan suara-suara kritis. Ia juga menyoroti sejumlah persoalan lain, seperti berkurangnya ruang sipil, meningkatnya serangan digital terhadap jurnalis dan aktivis, serta terjadinya disinformasi di ruang publik

“Ruang untuk berekspresi itu semakin mengecil. Jadi bukan terjadi menimpa ke media atau jurnalis saja, namun secara awam masyarakat juga memandang. Dan ini terjadi di dikala dahsyatnya perkembangan teknologi berita, teknologi digital,” ujarnya terhadap VOA, Pekan (9/2).

Endy mengatakan bahwa dunia maya, yang mesti menjadi ruang bagi setiap orang untuk mengekspresikan anggapan dan pandangan, terpenting bagi kategori-kategori yang terpinggirkan dan tertindas, sekarang justru didominasi oleh orang-orang yang punya kekuatan politik. Menurutnya mereka yang memiliki kekuatan politik dan uang bisa membayar pihak lain untuk merajai ruang diskusi publik.

Pandan Yudhapramesti, Ketua Program Studi Jurnalistik Universitas Padjajaran Bandung, mengatakan tantangan sekarang ini berbeda dengan sekian tahun yang lalu.

Baca Juga : Jenis-Jenis Digital Marketing Yang Perlu Di Ketahui Di Tahun 2025

“Kini berita sudah gampang didapat jika kita lihat dari tataran yang mikro gitu, namun jika kita lihat dari tataran makro…ini kan amat menyedihkan. Bila pers ini tak dijaga gitu perannya, siapa lagi yang akan melakukan fungsi kontrol. Tentu saja negara mesti masuk mencari taktik sedemikian rupa agar keberadaan pers itu bisa tetap terjaga,” katanya, Pekan (9/2).

Sementara di sisi lain, Endy mengungkapkan bahwa media berita sekarang merasa peran mereka semakin berkurang, karena ruang publik sudah didominasi oleh orang-orang berkuasa yang memanfaatkan media sosial dan dunia maya untuk menyebarkan misinformasi atau disinformasi.

“Apa yang bisa dilakukan oleh media ya, kembali ke back to basics praktik jurnalisme itu. Aku yakin pada hasilnya masyarakat akan tetap mencari berita dan berita yang punya kredibilitas ya, yang bisa dipercaya. Jadi semakin banyaknya misinformasi dan disinformasi di dunia maya ini, semakin diperlukan keberadaan media yang mempraktekan prinsip-prinsip jurnalisme yang bagus.” tambah Endy.

2025-02-18 | admin2

Jenis-Jenis Digital Marketing Yang Perlu Di Ketahui Di Tahun 2025

Jenis Digital Marketing

Terdapat berbagai tipe digital marketing yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk meraih tujuan pemasaran mereka.

Dengan menyadari berbagai tipe digital marketing ini, perusahaan bisa merancang langkah yang cocok dengan tujuan dan keperluan mereka untuk meraih keberhasilan dalam dunia pemasaran digital yang kompetitif. Beberapa tipe utama digital marketing meliputi:

1. Search Engine Optimization (SEO):

Optimasi SEO adalah praktik yang bertujuan untuk meningkatkan peringkat web web perusahaan di hasil pencarian mesin pencari seperti Google. Strategi ini merupakan pondasi awal dari sebuah pemasaran digital.

Baca Juga : Menakar Untung-Rugi Pembatasan Media Sosial pada Anak dan Remaja

Optimasi SEO ditunaikan dengan mengoptimalkan konten dan struktur web web sehingga lebih enteng ditemukan oleh pengguna yang melacak informasi terkait.

2. Social Media Marketing:

Social Media Marketing adalah langkah yang menggunakan platform tempat sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk berinteraksi dengan pelanggan, membangun merek, dan mempromosikan produk atau layanan. Ini termasuk pembuatan dan penjadwalan posting, iklan berbayar, dan berbagai langkah lain untuk berkomunikasi dengan audiens secara online.

3. Email Marketing:

Email Marketing merupakan langkah pengiriman e-mail kepada pelanggan atau prospek untuk memberitahu mereka berkenaan penawaran, promosi, berita terbaru, atau konten yang relevan. Ini bisa menolong dalam menjaga pelanggan yang telah tersedia dan beroleh pelanggan baru.

4. Content Marketing

Selain itu terdapat content marketing yang merupakan langkah dalam perancangan, pembuatan, dan distribusi konten yang berfaedah dan relevan seperti artikel, blog, video, infografis, dan lainnya. Tujuannya adalah menarik audiens, membangun otoritas dalam industri, dan menjaga pengikut setia.

Selain itu digital marketing juga bisa untuk mengiklankan game terkenal yang salah satunya adalah games slot online yang dapat menghasilkan banyak sekali keuntungan bagi para pemainnya yang mendaftar dan bergabung pada situs permainan terlengkap ini, jadi segeralah bergabung dan main disini.

5. Pay-Per-Click (PPC) Advertising:

PPC Advertising adalah tipe iklan di mana perusahaan membayar disaat iklan mereka diklik oleh pengguna. Iklan ini keluar disaat kata kunci khusus dicari, dan ini adalah langkah yang efisien untuk beroleh lalu lintas berkualitas ke web web perusahaan.

2025-02-09 | admin9

Menakar Untung-Rugi Pembatasan Media Sosial pada Anak dan Remaja

Belajar Media Sosial

Pemerintah Indonesia berencana membuat aturan pembatasan usia pengguna media sosial. Meski dampak buruk media sosial banyak dilaporkan, efektivitas pembatasan diragukan. Terkait hal itu, kita bisa belajar dari Australia yang telah menerbitkan regulasi pelarangan media sosial bagi usia di bawah 16 tahun.

Sebagaimana diberitakan media, wacana pembatasan usia dalam penggunaan media sosial mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat bersama Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid pada Senin (13/1/2025).

Pertemuan itu membahas strategi pemerintah melindungi anak-anak di ruang-ruang digital. Seusai pertemuan, Meutya menyatakan bakal mengeluarkan aturan pemerintah terkait wacana pengaturan batas usia mengakses media sosial sambil menanti pembentukan undang-undang. Saat ini, Kemenkomdigi mempelajari pembatasan usia bermedsos ini secara lebih detail.

Baca Juga : 3 Tren Media Sosial Bakal Melejit 2025 Versi Hootsuite

Wacana pembatasan usia pengguna media sosial sebenarnya telah lama mengemuka seiring tingginya penggunaan internet dan media sosial di kalangan anak-anak dan remaja di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2021 menunjukkan, 89 persen anak usia lima tahun ke atas mengakses internet untuk media sosial dan hanya 33 persen di antaranya yang mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolah.

Jonathan Haidt, psikolog sosial dan penulis buku The Anxious Generation, mengatakan, platform media sosial telah ”mengubah masa kanak-kanak dan mengubah perkembangan manusia dalam skala yang hampir tak terbayangkan”.

Penggunaan media sosial remaja yang berat dan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih https://jknailsbeauty.com/ tinggi jelas saling terkait. Namun, sebagian ahli mempertanyakan apakah ini sekadar korelasi atau hubungan sebab akibat.

American Psychological Association (APA) tahun 2023 mengeluarkan rekomendasi kesehatan mengenai hal ini. Meski ada bukti dampak buruk penggunaan media sosial pada remaja, para ilmuwan psikologi melihat potensi efek menguntungkan pada perkembangan sosial, pendidikan, psikologis, dan neurologis remaja.

Menurut APA, perkembangan psikologis remaja dapat memperoleh manfaat dari jenis interaksi sosial daring, khususnya selama periode isolasi sosial, saat mengalami stres, saat mencari koneksi dengan teman sebaya dengan kondisi perkembangan dan/atau kesehatan serupa, khususnya bagi remaja yang kesulitan atau terisolasi di lingkungan luring.

Remaja dengan gejala penyakit mental, seperti remaja dengan kecemasan sosial, depresi, atau kesepian, juga dinilai bisa mendapat manfaat dari interaksi di media sosial yang memungkinkan kontrol, praktik, dan peninjauan interaksi sosial lebih besar. Meski demikian, populasi ini berisiko lebih tinggi terhadap beberapa aspek negatif penggunaan media sosial.